- Ketika Semua Borok Manchester United Terbongkar dalam Satu Malam, Awal Runtuhnya Era Amorim?

SLOT GACOR - Kekalahan dari Grimsby Town bisa jadi akan menjadi titik terendah baru bagi Ruben Amorim dan Manchester United, Kamis (28/8/2025) dini hari. Hasil ini bukan tidak mungkin menjadi awal dari keruntuhan kariernya di Old Trafford.

Bagaimana tidak, Setan Merah baru saja dipermalukan oleh tim dari kasta keempat Liga Inggris. Mereka tersingkir secara menyakitkan dari ajang Carabao Cup lewat drama adu penalti yang penuh kekacauan.

Ini bukanlah sekadar sebuah kekalahan biasa dalam sepak bola. Cara mereka tersingkir menunjukkan ada masalah yang jauh lebih besar dan lebih dalam yang sedang menggerogoti tubuh tim.

Lantas, apa saja borok yang terungkap dari malam memalukan pada Kamis (28/8/2025) dini hari tersebut? Berikut adalah ulasan mendalam mengenai krisis yang tengah melanda Manchester United saat ini.

Pesan Samar Sang Pelatih

Setelah pertandingan usai, manajer Ruben Amorim memberikan sebuah komentar yang sangat samar namun terdengar begitu tajam. Ia seolah melempar tanggung jawab penuh atas kekalahan ini kepada para pemainnya sendiri.

Kalimatnya yang menyebut bahwa "para pemain berbicara lantang untuk saya" terdengar sama sekali bukan sebuah pujian. Itu adalah sebuah sindiran keras yang menyoroti betapa buruknya performa mereka di atas lapangan.

"Ketika Anda bermain melawan tim dari divisi empat, ini bukan tentang kiper , ini tentang segalanya. Ini tentang lingkungan, tentang cara kami menghadapi sebuah kompetisi," ujar Ruben Amorim.

Rangkaian Bencana di Lapangan

Kekalahan tragis Manchester United memang dihiasi oleh berbagai drama dan kesalahan individu yang fatal. Hampir semua lini bermain jauh di bawah standar yang diharapkan dari tim sekelas mereka.

Lini pertahanan yang digalang oleh Diogo Dalot dan Tyler Fredricson tampil sangat buruk dan tidak terorganisir. Kiper sekelas Andre Onana juga melakukan blunder fatal yang berujung pada gol kedua Grimsby.

Di lini tengah, duet Kobbie Mainoo dan Manuel Ugarte gagal total dalam mengontrol jalannya permainan. Mereka bahkan terlihat kalah dominan dari para gelandang tim yang berasal dari kasta keempat.

Puncaknya, Benjamin Sesko membuang peluang emas di detik-detik akhir laga. Kemudian, Matheus Cunha mengambil penalti dengan ceroboh yang seharusnya bisa memenangkan babak adu penalti untuk United.

Si Keras Kepala Bernama Amorim

Namun, menyalahkan para pemain sepenuhnya mungkin juga tidak adil dalam kasus ini. Ada satu masalah besar yang diduga kuat menjadi biang keladi dari semua kekacauan yang terjadi.

Masalah itu adalah sikap keras kepala dari Ruben Amorim yang terus memaksakan formasi 3-4-3. Skema ini sudah terbukti berkali-kali tidak berjalan efektif di panggung Premier League.

Formasi tersebut membuat lini tengah Manchester United hampir selalu kalah jumlah dari lawan-lawannya. Akibatnya, para penyerang pun menjadi minim mendapat suplai bola yang matang untuk mencetak gol.

Amorim seolah sedang mempertaruhkan pekerjaannya sendiri dengan sikapnya ini. Ia terus menolak untuk mengubah pendekatan taktiknya meskipun hasil yang didapat jelas-jelas tidak memuaskan.

Borok yang Semakin Terbuka

Kekalahan dari Grimsby Town sejatinya bukanlah sebuah insiden yang terjadi secara tiba-tiba. Ini adalah puncak gunung es dari berbagai masalah yang sudah lama mengakar di dalam tubuh tim.

Masalah performa kiper yang tidak konsisten sudah menjadi isu sepanjang musim ini. Lini pertahanan mereka juga terlihat begitu rapuh, sementara lini tengah seolah tidak berfungsi dengan baik.

Masalah eksekusi penalti pun kembali terulang dan menjadi sorotan tajam. Beberapa hari sebelumnya, sang kapten Bruno Fernandes juga gagal melakukan tugasnya saat melawan Fulham.

Dengan bursa transfer yang akan segera ditutup dalam beberapa hari ke depan, waktu United semakin menipis. Mereka butuh banyak sekali perbaikan, tetapi sepertinya tidak akan ada solusi cepat yang bisa didapat.

Karier Amorim di Ujung Tanduk?

Ruben Amorim tentu saja tidak bisa lari dari tanggung jawab atas semua hasil buruk ini. Nyanyian "Anda akan dipecat besok pagi!" dari suporter Grimsby terdengar sangat jelas di telinganya.

Mungkin pemecatan tidak akan terjadi dalam waktu dekat karena klub ingin memberinya waktu. Namun, catatan statistik Amorim sebagai manajer memang sudah sangat mengkhawatirkan.

Dari total 45 laga yang telah ia pimpin, Amorim telah menelan 19 kekalahan dan hanya mampu meraih 17 kemenangan. Rasio kemenangannya adalah yang terburuk dari semua manajer United pasca era Sir Alex Ferguson.

Kekalahan dari Grimsby seharusnya sudah menjadi titik terendah bagi klub sebesar Manchester United. Namun, dengan kondisi tim yang terlihat saat ini, selalu ada kemungkinan bahwa segalanya masih bisa menjadi lebih buruk lagi.

Pantau terus Agen888 untuk mendapatkan pembaruan berikutnya, Bolaneters!

SUPPORT IOS & ANDROID

24 JAM CUSTOMER SERVICE ONLINE

Nagita Soraya Tanex

Whatsapp : +6282297409963

Agen SBOBET | Agen IBCBET | Agen 338A Casino | Agen ISIN4D